Minggu, 19 November 2017

HADITS SHAHIH ANJURAN SHOLAT RABU WEKASAN (SHOLAT LIDAF'IL BALA' ATAU SHOLAT TOLAK BALA')

Kiriman Hari Ini
Dari : M. Rifai

Hadits ini sering dikeluarkan oleh Maha Guru saya di Malang ketika acara shalat tolak bala' Rabu wekasan setiap tahunnya, beliau  Samahatul Ustadz Ad Da'i Ilallah Al Habib Muhammad Bilfaqih pernah mendengar dari yang Mulia Samahahatul Imam Al Hafidz Al Musnid Al Quthub Al Habib Abdullah Bilfaqih Radhiyallahu Anhum dari Al IMAMUL HABR Radhiyallahu Anhu bahwasanya setiap tahun pada akhir Rabu bulan shafar Allah SWT menurunkan 720.000 ribu bala', barang siapa yang shalat empat raka'at dihari itu, insya Allah dijauhkan dari Mala petaka dan Musibah aamiin aamiin aamiin ya rabbal aalamiin...

عن أبي هريرة رضي اللَّه عنه قال ؛ قال رسول اللّه صلى اللّه عليه وسلّم : " مَا اجْتَمَعَ قَوْمٌ يُصَلُّوْنَ فِيْ آخِرِ الْأَرْبِعَاءِ مِنْ صَفَرَ إِلاَّ نَجَّاهُمُ اللّٰهُ مِنَ الْكَوَارِثِ (هذا الحديث حسن صحيح)

←اَلْكَوَارِثُ اي اَلْبَلَايَا

Artinya :" Dari Abi Hurairah Radhiyallahu Anhu berkata, Rasulullah shalallahu'alaihi wasallam bersabda :" Tidaklah berkumpul suatu kaum mereka shalat dihari akhir Rabu dari bulan Shafar terkecuali Allah SWT menyelamatkan mereka dari malapetaka-malapetaka/musibah2".

وقد كتبت هذا الحديث عن بعض المعلمين ، وهو سمع من سماحة الأستاذ الإمام رضي اللَّه عنه قال ؛ واللّفظ للقضاعي من طريق ابن زكريا عن يحيى بن عياض عن أبي الدبّوس عن صالح بن أبي زكريا بن شميل عن أبيه عن جدّه قال ؛ قال رسول اللّه صلى اللّه عليه وسلّم : " إِنَّ اللّٰهَ يُنْزِلُ فِيْ آخِرِ أَرْبِعَاءَ مِنْ صَفَرَ ثَمَانَمِائَةِ أَلْفٍ وَعِشْرِيْنِ مِنَ الْبَلاَيَا فَمَنْ صَلَّى صَلَاتَهُ عَصَمَهُ اللّٰهُ مِنَ الْبَلاَيَا" (في رواية الإمام عبد الرزّاق في المسند ج ٢ ص: ٢٠٧ والإمام إبن زيد بن علي في المسند ج ١ ص: ٣٤ والقضائي في التّاريخ ج ٩ ص: ٢٠٣ ، أخرجاه شيخنا رضي اللَّه عنه أو كما قال)

Artinya :" Saya mencatat hadits ini dari sebagian Mu'allimin di Ma'had, beliau mendengar hadits dari yang Mulia Samahatul Imam Radhiyallahu Anhu, Lafadz hadits ini dari Imam Al Qudha'i dari jalan sanad Thariq bin Zakariya dari Yahya bin 'Iyadz dari Abi Ad Dabbus dari Shalih bin Abi Zakariya bin Syumail Dari Ayahnya dari Kakeknya berkata, Rasulullah shalallahu'alaihi wasallam bersabda : " Sesungguhnya Allah SWT menurunkan dihari akhir Rabu dari bulan Shafar 820.000 ribu dari bala' (musibah), Barangsiapa yang shalat dihari Rabu itu maka Allah SWT menjaganya dari pada bala'-bala' dan bencana-bencana/ malapetaka/musibah" (Diriwayatkan Imam Abdur Razzaq didalam Musnad Juz 2 hal: 208, dan Imam Ibnu Zaid bin Ali didalam Musnad Juz 1 hal: 34 dan Al Imam Al Qudha'i didalam Kitab Tarikh Juz 9  hal: 203).

Didalam sebuah hadits lain yang diriwayatkan oleh Sayyidatuna Fathimah Ra. bahwa Nabi Muhammad Shalallahu'alaihi wasallam bersabda:

مَنْ صَلىَّ لَيْلَةَ اْلأَرْبِعَاءِ رَكْعَتَيْن
ِ يَقْرَاءُ فِى اْلأُوْلَى فَاتِحَةَ اْلكِتَابِ وَقُلْ أَعُوْذُ بِرَبِّ اْلفَلَقْ عَشْرَ مَرَّاتٍ وَفِى الثَّانِيَّةِ قُلْ أَعُوْذُ بِرَبِّ النَّاسِ عَشْرَ مَرَّاتٍ ثُمَّ إِذَا سَلَمَ أَسْتَغْفِرُ اللهَ عَشْرَمَرَّاتٍ ثُمَّ يُصَليِّ عَلَى مُحَمَّدٍ عَشْرَمَرَّاتٍ نَزَل َمِنْ كُلِّ سَمَاءٍ سَبْعُوْنَ أَلْفَ مَلَكٍ يَكْتُبُوْنَ ثَوَابَهُ إِلَى يَوْمِ اْلقِيَامَةِ

Artinya :"Barangsiapa yang berkenan mengerjakan shalat 2 rakaat di malam Rabu, pada rakaaat pertama membaca surat al-Fatihah dan al-Falaq 10 kali dan pada rakaat kedua membaca al-Fatihah dan an-Nas 10 kali, kemudian setelah salam membaca istighfar 10 kali dan shalawat 10 kali maka 70 malaikat turun dari langit yang bertugas mencatatkan pahalanya sampai hari kiamat."

Tatacara pelaksanaannya adalah:
Niat shalatnya adalah shalat sunnah  mutlak 4 raka'at, atau bisa dengan niat shalat Li daf'il bala' 4 raka'at satu kali salam boleh, tanpa tahiyyatul awwal, dua kali salam juga boleh, bacaan yang biasa diniatkan ketika pelaksanaan shalat di Ma'had Malang berikut ini :

أُصَلِّى سُنَّةً لِدَفْعِ اْلبَلاَء أْرْبَعَ رَكَعَاتٍ إِمَاًمًا \مَأْمُوْمًا لِلّٰهِ تَعَالَى أَللهُ أَكْبَرْ

"Aku niat shalat sunnah sebanyak empat raka'at agar dijauhkan dari malapetaka karena Allah Ta’ala."

Setelah selesai membaca al-Fatihah pada tiap-tiap rakaat membaca surat al-Kautsar 17 kali, surat al-Ikhlas 5 kali dan surat al-Mu’awwidzatain 1 kali.

Lalu membaca doa shalat sunnah Rebo Wekasan sebagai berikut:

أَللَّهُمَّ يَا شَدِيْدَ اْلقَوِىِّ وَيَاشَدِيْدَ اْلمِحَالِ يَا عَزِيْزُ ذَلَّلْتَ بِعِزَّتِكَ جَمِيْعَ خَلْقِكَ إِكْفِنِىْ مِنْ جَمِيْعِ خَلْقِكَ يَامُحْسِنُ يَا مُجَمِّلُ يَا مُتَفَضِّلُ يَا مُنْعِمُ يَا مُكْرِمُ يَا مَنْ لاَإِلَهَ إِلاَّ أَنْتَ بِرَحْمَتِكَ يَا أَرْحَمَ الرَّحِمِيْنَ أَللَّهُمَّ بَسِّرْ اْلحَسَنَ وَأَخِيْهِ وَجَدِّهِ وَأَبِيْهِ إِكْفِنِىْ شَرَّ هَذَا اْليَوْمِ وَمَا يَنْزِلُ فِيْهِ يَا كَافِيَ الْمُهِمَّاتِ يَا دَافِعَ اْلبَلِيَاتِ فَسَيَكْفِيْكَهُمُ اللهُ وَهُوَ السَّمِيْعُ اْلعَلِيْمُ وَحَسْبُنَا اللهُ وَنِعْمَ اْلوَكِيْلُ وَلاَحَوْلَ وَلاَ قُوَّةَ إِلَّابِاللهِ اْلعَلِيِّ اْلعَظِيْمِ   اَللَّهُمَّ إِعْصِمْنَا مِنْ جَهْدِ اْلبَلاَءِ وَدَرْكِ الشَّقَاءِ وَسُوْءِ اْلقَضَاءِ وَشَمَاتَةِ اْلأَعْدَاءِ وَمَوْتِ اْلفُجْأَةِ وَمِنْ شَرِّ السَّامِ وَالْبَرْسَامِ وَالْحُمَى وَاْلبَرَصِ وَاْلجُذَامِ وَاْلأَسْقَامِ وَمِنْ جَمِيْعِ اْلأَمْرَاضِ بِرَحْمَتِكَ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ وَصَلَّى اللهُ عَلَى َسِّيدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى أَلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمْ .

Menurut sebagian ulama' Al Arif Billah: "Bala' atau malapetaka yang ditakdirkan oleh Allah Swt akan terjadi selama satu tahun itu semuanya diturunkan dari Lauhul Mahfudz ke langit dunia pada malam atau hari Rabu terakhir bulan Shafar. Maka barangsiapa yang bersedia menulis 7 ayat di bawah ini kemudian dilebur dengan air lalu diminum, maka orang tersebut akan dijauhkan dari malapetaka. Ayatnya adalah sebagai berikut:

سَلَامٌ قَوْلًا مِنْ رَبٍّ رَحِيمٍ , سَلَامٌ عَلَى نُوحٍ فِي الْعَالَمِينَ , سَلَامٌ عَلَى إِبْرَاهِيمَ , سَلَامٌ عَلَى مُوسَى وَهَارُونَ سَلَامٌ عَلَى إِلْ يَاسِينَ , سَلَامٌ عَلَيْكُمْ طِبْتُمْ فَادْخُلُوهَا خَالِدِينَ , سَلَامٌ هِيَ حَتَّى مَطْلَعِ الْفَجْرِ

Semoga kita semuanya di jaga di lindungi dan dihindarkan oleh Allah SWT dari berbagai macam musibah dan bencana aamiin aamiin aamiin ya rabbal aalamiin bisirri asrari Al Fatihah...

Wallahu 'A'lamu bis shawaab.

MAULID

KISAH HIKMAH
=============

Anak Kecil Yang Cinta  Baginda Nabi Muhammad SAW.

Terjadi satu kisah di zaman Syeikh Abdurrohman Ad-Diba'iy. Ketika sedang berkumpul dengan orang-orang di kota Zabid (ujung kota Yaman) untuk berziarah ke makam Sayyidina Muhammad SAW di kota Madinah.

Jarak perjalanannya membutuhkan waktu selama 2 minggu. Ketika rombongan tadi hendak bergerak ke kota Madinah, datang seorang anak kecil umur sekitar 8 tahun. Wahai syeikh aku hendak ikut ziarah ke makam Nabi SAW.

Tapi permintaan anak kecil itu tidak diizinkan oleh syeikh,

kata beliau: karena kau nanti membuat susah, orang hendak ke sini kau hendak kesana.
Lalu syeikh bertanya kepada anak kecil itu, kenapa kau sangat ingin ikut.

Lalu anak itu berkata: wahai syeikh percayalah "Aku sangat rindu dengan Rosululloh". Namun dijawabnya, ''Sudahlah kau tetap tak boleh ikut.''

Maka berjalanlah rombongan tadi. Setibanya di kota Madinah tepatnya dimakamnya Sayyidina Muhammad SAW, terkejutlah Syeikh Abdurrohman Ad-Diba'iy karena melihat anak kecil itu ada dihadapannya.

''Wahai anak kecil, dari mana kau datang. Bagaimana kau bisa ikut.''

''Ketika kalian berangkat, aku masuk dalam kotak/peti ikut bersama rombongan ziarah ke makam Sayyidina Muhammad SAW.''

Kata Syeikh: "Aku tidak heran kalau kau masuk peti, tapi selama 2 minggu kau makan dan minum dari mana? tidak makan dan tidak minum.''

''Wahai syeikh sungguh aku dilupakan dari makan dan minum karena sangat rindu kepada Nabi SAW''.

Anak kecil tadi pun bertanya: ''Wahai syeikh apakah benar tanah ini pernah di pijak Rosululloh?''

Kata syeikh: ''ya'. Kemudian anak tersebut mengambil tanah itu lalu diciumnya tanah tersebut, terus anak kecil itu tiba-tiba roboh seakan-akan pingsan.

Rupanya anak kecil itu telah wafat. Anak kecil itu di kebumikan di luar kota Madinah. Karena dia orang luar.

Kemudian kesemuanya terus mengerjakan umroh.

Saat pulang, syeikh teringat kepada anak tadi, lalu datang menziarahi makam anak itu. Ketika syeikh melihat keadaan makam itu, beliau menjadi bingung. Karena kubur itu diluar kota Madinah tapi berangsur-angsur bergeser masuk kota Madinah mendekati makam Sayyidina Muhammad Rosululloh Shollallohu 'Alaihi Wa Sallam.

Maka menangislah Syeikh Abdurrahman Ad-Diba'iy.

Sampai sekarang makam tersebut masih ada (zaman syeikh Abdurrohman) dan makam tersebut ada di seberang Masjid Nabawi.

''Wahai anak kecil betapa hebat dan mulianya engkau, sewaktu kecil kau rindu hendak ziarah ke makam Sayyidina Muhammad Rosululloh SAW, dan sewaktu kau wafat kau juga rindu kepada Rosululloh...''

Syeikh Abdurrohman Ad-Diba'iy pun menangis di dalam rumahnya “Aku ini adalah seorang imam tapi aku malu melihat kecintaan seorang anak yang sangat mencintai Rosululloh SAW.

Dan sang Imam pun menulis riwayat perjalanan anak kecil tersebut di Maulidnya.

Hebatnya!!! cinta anak kecil kepada Habibina Sayyidina Rosulillah Shollallohu 'Alaihi Wa Sallam.

🎈🎉🎊🎉🎊🎉🎊🎈
SELAMAT MENYAMBUT BULAN MAULID NABI MUHAMMAD SAW.
Kiriman dari
M Rifai


Minggu, 12 November 2017

Father day - Yaumul Abi

Dalam bahasa indonesianya, di kenal sebagai Hari Ayah. Sedikit lucu memang, hari ayah tak sepopuler Hari ibu. Itu logis. Karena yang coba di junjung sejak dulu adalah gender.

Ayah identik dengan orang yang kuat, bertanggung jawab. Ayah pada umumnya condong dengan hal hak yang berbau kepemimpinan dalam keluarga. Karena itulah, tanpa di peringati harinya pun, kita seolah sudah setuju bahwa Ayah adakah pemegang kendali dalam keluarga.
Ayah, dalam perannya dalam agama memang tidak diangkat secara sfesipik seperti ibu. Dalam Al Qur'an, peran ayah di ganti dengan kata lelaki (pada umumnya). Imbasnya, efek Ayah seperti berlaku hanya pada istri. Sedang Anak adalah anak ibunya.
Tapi itu juga tidak terlepas dari kebiasaan nasab yang di tunjukan pada Ayah. Islam datang mengimbangi.
Mungkin kawan kawan sering mendengar istilah "Ar rizalu Qowwamuna ala nisa" yang pada umumnya di artikan bahwa "Lelaki adalah pemimpin dari wanita" penulis sedikit setuju jika konteknya dalam keluarga. Tapi ada satu pendapat yang sedikit menyentil, "Ar rizal artinya yang lebih kuat" maka pemimpin bahkan dalam keluarga punbadalah siapa yang lebih mampu mempimpin. Karena kepemimpinan itu bisa jadi alamiah dan gemblengan.
Ayah, dalam di indonesia sudah identik menjadi pemimpin. Penulis tidak mencoba merubah pranata sosial itu. Penulis hanya berdoa, di hari Ayah ini, semoga para Ayah ataupun calon ayah, bisa optimal dalam tupoksi yangbdi percayainya.
12 November 2017
Kominfo - TH


Sabtu, 11 November 2017

Refleksi Hari Pahlawan

Ada sedikit anomali di zaman yang serba maya saat ini tentang hari pahlawan. Memang benar, di masa masa millenium ini hari pahlawan begitu meriah di ucapkan di mana mana, media masa, media online, semua begitu ramai. Tapi mungkinkah cuman itu yang kita dapat di hari pahlawan? Tidak, saya kira, kita bisa mendapatkan lebih banyak.
10 November, di tetapkan sebagai hari pahlawan bukan tanpa sebab. Hari itu, tak terhitung banyaknya nyawa yang berjuang mati mempertahankan kemerdekaan dari ganasnya meriam dan tembakan. Hari itu, semua orang hanya bisa berharap harap cemas. Akankah kita, menjadi bangsa budak lagi, ataukah kita bisa menyelesaikan hari itu dan tetap merdeka. Tak terhitung kerugian yang bersifat materil saat itu. Kota yang hancur berantakan. Badan yang berlumuran darah. Keluarga yang tercerai berai. Dan banyak lagi kekacauan yang terjadi. Hari Pahlawan adalah titik penentu, darah kita akan mengalir kemana. Menjadi bangsa budak, atau merdeka dengan pedih.
Waktu itu, tidak ada yang tahu hasilnya akan seperti apa. Semua begitu gamang. Tapi satu hal yang terus di kumandangkan. Berjuang !
Sampai saat ini, saya begitu yakin. Orang-orang yang kadung terlanjur mati tidak akan tahu bangsa kita akan mengalir ke arah seperti ini. Mereka mungkin akan bingung, ada kedamaian di Indonesia. Merdekalah, lagi, saat itu pula.
Sekarang, tepat di masa yang begitu segala terasa mudah dengan dua jempol di atas layar. Kita bukan hanya dibutakan dengan kemudahan. Kita juga sudah di penjara kesenangan. Pejabatnya di penjarakan jabatan - lalu main mata. Anak mudanya di manjakan maya, lalu lupa dunia.
Akhirnya, aku hanya punya bertanya pada diriku sendiri.
Masih pantaskah aku bersorak, hari ini adalah hari pahlawan sedang aku hanya diam dalam kamar dan penjaraku?
10 November 2017
Kominfo Hima-TH


Senin, 18 September 2017

Rapat Kerja Bulanan HIMA TH

 Pengurus HIMA-TH melakukan Rapat Kerja bulanan. Untuk kali ini, Rapat Kerja di laksanakan pada Hari Senin, 18 September 2018. Rapat kerja di lakukan di Gedung FUAD lantai 1
Rapat kerja bulanan ini bertujuan untuk mengakusisi, mengevaluasi serta menguatkan program program yang sudah di setujui di Rapat Kerja di awal kepengurusan Ketua Umum Ulfah Fadhilah. Rapat Kerja bulanan ini juga bertujuan untuk membangun kembali kedekatan emosional antar pengurus sebagai pelaksana program.
Prayoga Menuturkan : "Rapat Kerja Bulanan ini sangat di butuhkan, apalagi dengan banyaknya kegiatan dan kesibukan antar pengurus anggota yang berbeda beda, rapat dan silaturahmi menjadi sesuatu yang wajib. Organisasi apapun, ruhnya adalah Silaturahmi dan membangun kedekatan, baik emosional maupun Profesional."
Evaluasi dan penguatan program ini terlaksana setidak tidaknya dua bulan sekali. Selain tentunya rapat kerja ketika melaksanakan satu program.
Di harapkan, dengan adanya rapat kerja bulanan ini dapat mengoptimalkan kinerja para pengurus dalam menjalankan semua programnya.

OMB Jurusan IAT dan ILHA





يَا أَيُّهَا النَّاسُ إِنَّا خَلَقْنَاكُم مِّن ذَكَرٍ وَأُنثَى وَجَعَلْنَاكُمْ شُعُوبًا وَقَبَائِلَ لِتَعَارَفُوا إِنَّ أَكْرَمَكُمْ عِندَ اللَّهِ أَتْقَاكُمْ إِنَّ اللَّهَ عَلِيمٌ خَبِيرٌ

 "Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling takwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal."
Kegiatan ini merupakan Orientasi  Mahasiswa Baru Jurusan Ilmu Al Qur’an dan Tafsir serta Ilmu Hadits, adapun waktu pelaksanaannya selama 3 hari 2 malam yang bertempat di Desa Linggasana.
Kegiatan OMB ini betujuan untuk mengenalkan selayang pandang mengenai jurusan IAT dan ILHA, dalam kegiatan tersebut  juga dijelaskan mengenai kepengurusan Himpunan Mahasiswa Tafsir Hadits serta FKMTHI.  Dengan adanya kegiatan ini diharapkan tali silaturahim sesama mahasiswa terjalin dengan erat  dan kuat. Adapun jumlah mahasiwa baru setiap tahunnya bertambah , sehingga terlihat sudah banyak orang yang tertarik untuk masuk jurusan IAT maupun ILHA. Meskipun jurusan ILHA baru dibuka, akan tetapi minat untuk masuk jurusan ini cukup baik dan banyak.

Kegiatan OMB ini merupakan gerbang awal  untuk mahasiswa IAT maupun ILHA untuk mengetahui kegiatan apa saja yang biasa dilakukan oleh anggota HIMA-TH. 
Tidak hanya pemberian materi saja yang disampaikan dalam kegiatan ini, tetapi ada juga penampilan-penampilan dari para peserta, ini menjadikan peserta aktif dan interaktif.

Kegiatan ini terselenggara berkat kerja keras semuanya. Semua peserta terlihat mengikuti kegiatan OMB ini dengan senang hati. OMB ini diyakini bisa menjadi jalan untuk sosialisasi dan bersosial dengan baik.